berita

Bajaj Pulsar Listrik Buatan Indonesia, Ini Spesifikasinya!


JRI.Senkom.or.id - Teknologi kendaraan bertenaga listrik sebetulnya bukan barang baru di Indonesia. Berbagai riset yang menghasilkan prototype telah banyak bermunculan. Tak hanya bersumber dari kalangan akademisi maupun lembaga penelitian saja, namun pihak swasta dan pebisnis juga turut terlibat.

Bahkan, warga masyarakat pun ternyata bergerak militan dalam melakukan riset kendaraan listrik. OTOMOTIF mengikuti dinamika pengembangan kendaraan listrik. Pertengahan tahun lalu OTOMOTIF menyaksikan sebuah pabrik baterai lithium berskala laboratorium di Puspiptek, Serpong, Banten. Sesudahnya, tidak ada lagi kabar lanjutan atas pengembangan kendaraan listrik. 

Baru ketika akhir pekan lalu datang kabar dari Kukuh Saworo yang tengah mengembangkan motor listrik. Kukuh Saworo, warga Petukangan Selatan, Jakarta Selatan mengganti mesin bakar sebuah Bajaj Pulsar 150 dengan motor bertenaga listrik. 


Kontroler sudah bisa dibuat sendiri

Ada tiga komponen vital di kendaraan ini, motor listrik, baterai lithium,  hingga kontrolernya berhasil dipadukan. Perlu diketahui ketiga komponen tersebut masih harus impor, sebab di dalam negeri belum ada pembuatnya.

“Motor listrik menggunakan tipe DC motor permanen magnet, bermerek Motenergey ME1003, produksi Amerika, dengan tegangan kerja 12V-82V dan bisa dialiri arus hingga 400A. motor ini cukup ringan karena hanya berbobot 17 kilogram. Daya maksimalnya 23 KW (setara 32.2 dk, pada arus 400A dan tegangan 72V),” beber Kukuh, yang lulusan Politeknik Negeri Semarang itu.

Untuk baterainya pakai tipe LiFePO4 (Lithium Fosfat), kapasitasnya 76.8/30AH. Konfigurasinya dipasang seri dan paralel dengan 72 susun. “Untuk 1 pouch baterai kapasitasnya 3.2V/10AH per cell, jadi kita perlukan sebanyak 72 buah baterai yang disusun secara serial dan paralel menjadi 76.8V/30AH.


Baterai masih impor dari Bangkok

Untuk kontrolernya bikin sendiri berbasis microcontroller merek Atmega dengan power stage Mosfet berdaya tinggi,” rinci Kukuh lagi. Isi ulang atas dayanya diklaim butuh waktu 2 jam sampai semua baterai penuh. Namun sayangnya baterai belum dilengkapi BMS (Battery Management System), sehingga rentan terhadap lonjakan arus yang berisiko terjadinya kebocoran baterai.

“Charger yang kita pasang sekarang ini mempunyai kapasitas 10A saja, mengingat keterbatasan tempat, charger kita taruh di dalam tangki bensin yang sudah dimodifikasi, dibutuhkan sekitar 2 jam mengisi penuh saat baterai nyaris kosong,” paparnya.


Sumber >>>

About SENKOM KLATEN

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.